
Sosbud / Sabtu, 24 September 2011 10:46 WIB
"Saya membaca buku Ahmad Dahlan dan pernah menonton film 'Sang Pencerah' melalui CD anak saya," kata Antasari saat menerima kunjungan dari Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Lapas, Jumat (23/9) kemarin.
Setelah membaca buku itu, kata Antasari, dia bersimpati pada Muhammadiyah. "Saya mulai hari ini, Muhammadiyah," kata Antasari sambil bersalaman dengan Din Syamsuddin seperti "orang sedang membaca Ijab Qabul".
Antasari menyatakan, salat Idul Fitri lalu ia mengikuti Muhammadiyah pada 30 September 2011. Soal Muhammadiyah, ia mengaku sudah sejak lama erat karena sang ayah dahulu adalah pengajar atau guru di sekolah milik Muhammadiyah. "Saya ini anak pengajar sekolah Muhammadiyah," katanya.
Ia menyatakan sambil berkelakar bahwa ia saat ini menjadi ketua ranting Muhammadiyah. Antasari mengatakan, sejak menghuni Lapas Kelas I Tangerang pada Januari 2011, daya kreativitas untuk membuat buku tidak berhenti hingga melahirkan buku "Testimoni Antasari Azhar untuk Hukum dan Keadilan".
Din Syamsuddin menyatakan, sejak awal dia merasa Antasari Azhar terzalimi karena telah dituduh sebagai otak pelaku pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen. "Dari awal feeling saya, kesan (Antasari) terzalimi," kata Din. (Ant/DOR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar